Sushi merupakan salah satu makanan khas Jepang yang telah mendunia dan disukai oleh banyak kalangan. Tidak terkecuali di Indonesia, restauran sushi juga tersebar di penjuru negeri dengan berbagai pilihan dari yang menyajikan menu sushi murah meriah hingga restauran papan atas. Jika kalian berkunjung ke restauran sushi pasti kalian akan menemukan menu sushi dengan neta atau topping ikan salmon baik dalam bentuk nigirizushi (hand-pressed sushi), maki (roll), sashimi dan lain-lain. Ikan salmon memang menjadi salah satu menu wajib dalam restauran sushi bahkan sudah identik dengan sushi. Tapi tahukah kalian bahwa sushi ikan salmon merupakan menu yang terbilang masih baru dalam dunia sushi?
Salmon atau yang dikenal sebagai sake (鮭、さけ) di Jepang merupakan ikan laut yang bertelur di perairan air tawar. Ikan ini biasanya dikonsumsi oleh masyarakat Amerika Utara dan Eropa mulai dari stik salmon, salmon asap, dan masih banyak lagi. Sebelum tahun 1990-an, ikan salmon memang sudah dikonsumsi oleh masyarakat Jepang sebagai lauk yang murah. Tetapi tidak pernah disajikan secara mentah sebagaimana seperti sushi atau sashimi pada umumnya layaknya yang kita kenal sekarang. Hal ini disebabkan oleh ikan salmon pasifik yang mengandung banyak parasit, sehingga jika tidak dimasak ikan tersebut cukup berbahaya jika dimakan mentah-mentah.
Pada tahun 1970-an Norwegia memulai budi daya ikan salmon untuk dijual. Namun, akibat berkurangnya konsumsi seafood oleh masyarakat negara tersebut, menyebabkan stok ikan salmon menumpuk di freezer penjuru Norwegia. Hingga pada akhir tahun 1980-an Norwegia mencari pasar baru untuk menjual ikan salmonnya. Jepang dipandang menjadi negara yang ideal untuk dilakukan pemasaran karena pada tahun tersebut Jepang sedang membuka diri untuk menerima impor seafood dari negara lain. Akhirnya, pemerintah Norwegia membentuk program bertajuk ‘Project Japan’ untuk memasarkan ikan salmon budidaya mereka kepada Jepang, dan Norwegia menargetkan pasar konsumsi ikan mentah.
Memasarkan ikan salmon untuk dimakan secara mentah di Jepang tidaklah mudah. Kebanyakan orang Jepang menganggap ikan salmon berbahaya untuk dimakan mentah, dan ikan murahan. Meskipun sudah meyakinkan orang-orang bahwa salmon Norwegia yang mereka jual aman untuk dikonsumsi secara mentah, komplain lainnya datang dari para chef bahwa warna ikan salmon aneh dan baunya seperti sungai sehingga dirasa tidak cocok untuk sushi. Setelah berbagai usaha dilakukan, sebuah perusahaan Jepang menawarkan untuk membeli sekitar 5,000 ton ikan salmon dengan syarat bahwa ikan tersebut layak dijual sebagai sushi. Pada tahun 1990-an, program TV memasak di Jepang bernama ‘iron chef’ yang menampilkan chef ternama mempromosikan salmon Norwegia di televisi nasional. Banyak orang mulai penasaran dengan rasa salmon mentah yang disebut memiliki tekstur lembut, dan nikmat.
Dari sana, permintaan untuk ikan salmon Norwegia di Jepang semakin melonjak. Ikan salmon mentah pun mulai disajikan di berbagai restauran sushi di penjuru Jepang, bahkan di supermarket. Tidak hanya sushi, ikan salmon mentah juga kini dapat diolah menjadi berbagai makanan lezat lainnya.
Medium: Salmon sushi isn’t a Japanese invention. Chung, Will. 2017. https://medium.com/torodex/salmon-sushi-is-not-a-japanese-invention-9189d9cd78b7.
The Japan Times: The Norwegian campaign behind Japan's love of salmon sushi. Sollesnes, Oeystein. 2018. https://www.japantimes.co.jp/life/2018/03/10/food/norwegian-campaign-behind-japans-love-salmon-sushi/#.Xi1182gzY2w.
Norways Exports: Norway’s Introduction of Salmon Sushi to Japan. https://www.norwayexports.no/norways-introduction-of-salmon-sushi-to-japan/.
https://www.japantimes.co.jp/life/2018/03/10/food/norwegian-campaign-behind-japans-love-salmon-sushi/#.Xi1182gzY2w
Bisnis.com, JAKARTA – Ikan salmon segar asal Norwegia diklaim menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan pangsa sekitar 70%.
“Untuk Indonesia market share ikan salmon mencapai sekitar 70%. Perubahannya luar biasa, terjadi sejak lima tahun yang lalu,” kata Direktur Regional Norwegian Seafood Council Jon Erik Steenlid, Senin (23/11/2015).
Acara peluncuran program edukasi costumer akan manfaat ikan salmon di Indonesia yang diselenggarkan oleh Norwegian Seafood Council dan Sushi Tei di Restoran Sushi Tei, Lotte Avenue juga dihadiri oleh Menteri Perikanan Norwegia Elizabeth Asparker.
Pertumbuhan impor ikan salmon meningkat karena meningkatnya permintaan terhadap makanan sushi dan sashimi di Indonesia.
Sementara itu, Sonny Kurniawan, Direktur Sushi Tei mengatakan makanan ikan salmon merupaka menu favorit di Sushi Tei.
Permintaannya mencapai sekitar 13.000 sushi dan sashimi per hari.
Restoran tersebut sudah berdiri sejak 12 tahun yang lalu. Kini restoran itu berjumlah 33 cabang yang tersebar 10 kota di Indonesia.
Salmon menjadi salah satu ikan yang sangat populer di dunia karena cita rasanya yang khas dan kaya nutrisi. Berikut 5 negara yang menyandang gelar sebagai penghasil ikan salmon terbesar di dunia. Foto/Dok
menjadi salah satu ikan yang sangat populer di dunia karena cita rasanya yang khas dan kaya nutrisi. Terlebih cara mengolahnya yang tidak terlalu rumit dan sulit, menjadikan salmon banyak diminati beragam negara.
Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke laut, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Ada kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat ia dilahirkan untuk berkembang biak.
Penelitian menunjukkan demikian, tetapi mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih merupakan misteri. Namun belakangan karena populasi ikan salmon di alam terus menurun, budidaya menjadi pilihan untuk menghasilkan komoditas perikanan yang banyak dikonsumsi masyarakat dunia itu.
Sejauh ini dua negara mendominasi sebagai penghasil salmon untuk dunia. Sedangkan sisa produksi didistribusikan oleh benua lain seperti Uni Eropa dengan 16%, Asia dengan 12%, Amerika Latin dengan 7%, dan seluruh dunia dengan 2%.
Berikut 5 negara yang menyandang gelar sebagai penghasil ikan salmon terbesar di dunia:
Norwegia merupakan negara terbesar penghasil salmon dengan menguasai pasar dunia sebesar 37%. Keberhasilan Norwegia adalah dengan mengembangkan
menggunakan sistem aqua culture (budidaya).
Jenis ikan yang dikembangkan Norwegia adalah salmon yang laku di pasaran dunia bahkan di Indonesia. Norwegia terkenal dengan produksi dan pengelolaan ikan salmon terbaik didunia. Norwegia adalah produsen terbesar di dunia ikan salmon Alantik.
Produksi Norwegia merupakan yang terbesar di dunia dan terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, Norwegia mengekspor sekitar 1,1 juta ton salmon senilai USD8,3 miliar.
JAKARTA Salmon menjadi salah satu ikan yang sangat populer di dunia karena cita rasanya yang khas dan kaya nutrisi. Terlebih cara mengolahnya yang tidak terlalu rumit dan sulit, menjadikan salmon banyak diminati beragam negara.
Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke laut, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Ada kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat ia dilahirkan untuk berkembang biak.
Penelitian menunjukkan demikian, tetapi mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih merupakan misteri. Namun belakangan karena populasi ikan salmon di alam terus menurun, budidaya menjadi pilihan untuk menghasilkan komoditas perikanan yang banyak dikonsumsi masyarakat dunia itu.
Sejauh ini dua negara mendominasi sebagai penghasil salmon untuk dunia. Sedangkan sisa produksi didistribusikan oleh benua lain seperti Uni Eropa dengan 16%, Asia dengan 12%, Amerika Latin dengan 7%, dan seluruh dunia dengan 2%.
Berikut 5 negara yang menyandang gelar sebagai penghasil ikan salmon terbesar di dunia:
Norwegia merupakan negara terbesar penghasil salmon dengan menguasai pasar dunia sebesar 37%. Keberhasilan Norwegia adalah dengan mengembangkan bisnis perikanan menggunakan sistem aqua culture (budidaya).
Jenis ikan yang dikembangkan Norwegia adalah salmon yang laku di pasaran dunia bahkan di Indonesia. Norwegia terkenal dengan produksi dan pengelolaan ikan salmon terbaik didunia. Norwegia adalah produsen terbesar di dunia ikan salmon Alantik.
Produksi Norwegia merupakan yang terbesar di dunia dan terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, Norwegia mengekspor sekitar 1,1 juta ton salmon senilai USD8,3 miliar.
Angka ini mengalami peningkatan volume ekspor sebesar 2% dibandingkan tahun 2019. Serta dicatat sebagai rekor dalam akuakultur global.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh adanya peningkatan permintaan global setelah pandemi COVID-19 karena pasar ritel telah melipatgandakan minat mereka pada produk tersebut. Tujuan utama salmon Norwegia adalah Uni Eropa, terutama negara-negara seperti Polandia, Denmark, dan Belanda.
Selain itu juga diekspor ke China, Lithuania, dan Hong Kong. Dalam produksi akuakultur Norwegia, perikanan menyumbang 30% dari nilai produk yang diekspor dan akuakultur sebesar 70%. Dari segi volume, penangkapan ikan mewakili 55% dan akuakultur 45%.
Norwegia merupakan negara kecil dengan luas wilayah 385.199 kilometer persegi dan penduduk berjumlah sekitar 5 juta jiwa. Negara yang mempunyai garis pantai sepanjang ini merupakan negara yang maju di dalam industri perikanan.
Kemampuan negara ini memberikan kesejahteraan bagi warga negaranya dengan memaksimalkan potensi perikanan dan kelautan yang dimiliki, dapat dijadikan contoh (role model). Ekonomi kelautan Norwegia mencakup keseluruhan industri yang berkembang dan berhubungan dengan perkapalan dan industri akuakultur dimana mencakup beragam jenis produk dan layanan.
Produsen utama salmon di Amerika Latin adalah Chili, yang diposisikan sebagai produsen terpenting kedua dari ikan ini. Dimana Chili tercatat menguasai 25% dari produksi dunia.
Menurut angka terbaru, ekspor Salmon Chili telah bertambah berlipat ganda dalam 10 tahun terakhir. Pada tahun 2010 Chili mengekspor 6,9% produk non-tembaga menjadi 14,1% pada tahun 2019, menunjukkan peran penting salmon dalam ekspor komersial negara Amerika Latin ini.
Tujuan utama salmon Chili adalah Amerika Serikat, Brasil, Jepang, Rusia, dan China. Negara-negara ini menyumbang 82% dari ekspor salmon Chili.
Seperti Norwegia, di Chili, perdagangan salmon telah tumbuh berkat permintaan dari jaringan hotel dan restoran, serta penjualan online yang terus meningkat selama tahun 2021.
Pertumbuhan rata-rata secara tahunan untuk ekspor salmon di Chili tetap pada angka 10,2% selama 3 tahun terakhir. Wilayah dengan produksi tertinggi adalah Los Lagos dengan 42,2%, Aysen dengan 40,5%, dan Magallanes dengan 17%. Ketiga wilayah ini menghasilkan sekitar 99% salmon di Chili.
Dalam budidaya salmon Chili, salmon Atlantik menyumbang 80,7% dari volume ekspor dengan 513 juta ton pada September 2021. Salmon coho mencapai 84,4 juta ton, mewakili pertumbuhan 11,7% selama tahun 2020.
Salah satu produsen besar salmon di Eropa adalah Skotlandia yakni mencapai 7,6%. Skotlandia adalah produsen salmon Atlantik yang dibudidayakan terbesar ketiga di dunia dan mengekspor ke lebih dari 50 negara, termasuk Italia (yang termasuk di antara 10 negara pengimpor teratas).
Budidaya salmon tersebar di pantai barat Skotlandia, Pulau Skye, dan Kepulauan Shetland. Mayoritas salmon Skotlandia yang diekspor ke Asia adalah salmon segar, dan sangat populer untuk digunakan dalam makanan bergaya sushi, dan para chef menganggap salmon sebagai produk premium berkualitas tinggi.
Mahalnya salmon menurut laman Finns Fishing Tips, karena ikan ini sulit ditangkap dan permintaan tinggi sekali karena kelezatan dan nutrisinya. Spesies salmon yang paling favorit hanya dapat ditangkap dalam jumlah terbatas dengan alat pancing. Hal ini untuk mencegah penangkapan berlebihan (overfishing).
Maka untuk memenuhi permintaan yang tinggi, dikembangkan budi daya ikan salmon seperti dilakukan oleh Kepulauan Faroe. Dimana mereka telah mengamankan pasar 3,3% dari produksi salmon global.
Kepulauan Faroe, yang merupakan bagian dari Kerajaan Denmark merupakan salah satu penghasil terbesar ikan salmon yang diperhitungkan.
Beberapa negara yang memiliki habitat asli ikan salmon, contohnya adalah Amerika Serikat dan Kanada. Seperti Port Eliza Inlet di Tahsis, British Columbia, Kanada, dimana diperbolehkan menangkap ikan salmon Chinook dari bulan Mei hingga September.
Salmon perak mudah ditemukan di bulan Juni hingga September. Bukan hanya ikan salmon, bisa juga ditemukan hewan laut lain, seperti ikan halibut, kakap, lingcod, rockfish hingga udang, tutur laman Ultimate Fishing.
Sementara itu produsen salmon di Kanada mencapai 6%. British Columbia adalah produsen salmon terbesar keempat di dunia dan merupakan pemimpin di Kanada dalam produksi akuakultur dengan 52,3% dari total nilai produksi, diikuti oleh New Brunswick dengan 20,7% pada tahun 2009.
Akuakultur di Kanada memainkan peran penting dalam ekologi, sosial, dan ekonomi Kanada. Dimana Kanada yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia, serta sistem air tawar terbesar di dunia, maka akuakultur adalah pilihan yang jelas bagi Kanada.
Berbagai macam organisme akuatik yang dibudidayakan dalam produksi akuakultur Kanada bermanfaat bagi upaya industri dalam menerapkan metode yang berkelanjutan secara ekologis seperti Salmon Atlantik, Char Arktik, Kerang, tiram, dan Trout Pelangi.
Akuakultur memberikan jumlah pendapatan yang signifikan untuk ekonomi Kanada serta banyak peluang kerja bagi orang Kanada. Makanan laut adalah satu-satunya komoditas makanan ekspor terbesar di Kanada, mengekspor 85% dari produksi, menjadikan Kanada pengekspor makanan laut terbesar ketujuh di dunia.
Jakarta, CNBC Indonesia - Ikan salmon merupakan salah satu sumber protein hewani yang tinggi gizi karena kaya akan Omega 3, asam amino, dan lemak sehat. Aromanya yang khas dan teksturnya yang lembut membuat ikan ini digemari banyak orang.
Mulai dari sushi, sashimi, hingga lodeh, ikan salmon cocok untuk diolah menjadi beragam penganan lezat. Tak heran kalau berbagai negara berlomba-lomba untuk mendongkrak produksi ikan, baik ikan tangkap maupun ikan budidaya.
Foto: Daging Salmon (AP/Ted S. Warren)
Jim Lagucik, of Trident Seafoods, cuts a Copper River King Salmon Friday, May 18, 2018, at Seattle-Tacoma International Airport in Seattle. The fish was on a plane carrying thousands of pounds of the first shipment of Copper River salmon and the annual arrival of the fish is a rite of spring in Seattle where the fish are prized for their flavor and bring the highest prices at restaurants and fish markets. (AP Photo/Ted S. Warren)
Pada 2020, penjualan global salmon, baik salmon segar atau beku, yang diekspor dari semua negara bernilai total US$12,1 miliar. Adapun Lima negara pengekspor utama salmon segar atau dingin adalah Norwegia, Swedia, Inggris Raya, Chili, dan Kanada. Kelima negara tersebut menyediakan 86,1% penjualan salmon internasional selama tahun 2020.
Di antara benua, negara-negara Eropa merupakan pengekspor salmon dengan nilai dolar tertinggi selama 2020 dengan pengiriman senilai US$10,7 miliar atau 88,3% dari total ekspor global. Di tempat kedua adalah Amerika Utara sebesar 5,2%.
Mengutip data dari World's Top Exports, di bawah ini adalah 15 negara teratas yang mengekspor salmon dengan nilai dolar tertinggi selama tahun 2020.
Saksikan video di bawah ini:
Video:Resmi Dibuka, Jakarta X Beauty 2024 Hidupkan Industri Kecantikan
Unknown error, Choose different payment option
Jakarta, CNBC Indonesia - Ikan salmon merupakan salah satu sumber protein hewani yang tinggi gizi karena kaya akan Omega 3, asam amino, dan lemak sehat. Aromanya yang khas dan teksturnya yang lembut membuat ikan ini digemari banyak orang.
Hanya orangTanpa orang
PotretSeluruh tubuhProfilPotret lebih lebar